Fungsi & Metode Inventory Control yang Harus Dipahami Pebisnis

3 hari yang lalu
Fungsi & Metode Inventory Control yang Harus Dipahami Pebisnis

Dalam menjalankan bisnis produk makanan beku, seorang pengusaha seharusnya tak hanya berfokus pada upaya memperpanjang umur simpan produk, tapi juga memperhatikan berbagai faktor penting, salah satunya inventory control.


Sebab, tanpa inventory control yang tepat, bisnis mungkin kehilangan pelanggan bahkan merugi dalam jangka panjang.


Sebenarnya, apa itu inventory control dan mengapa perannya begitu penting? Jika Anda ingin memahami seluk beluk inventory control, mulai dari pengertian, fungsi, dan metodenya, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Apa Itu Inventory Control?

Inventory control atau stock control adalah sebuah langkah untuk mengelola persediaan barang dalam bisnis. Hal ini bertujuan agar persediaan barang tetap tercukupi sehingga tidak mengganggu operasional bisnis dan alur penjualan.


Pada umumnya, tugas inventory control dikerjakan oleh tim operasional gudang. Namun, di beberapa perusahaan, staf yang ditunjuk sebagai stock controller adalah bagian PPIC (Production Planning and Inventory Control).


Staf inventory control tugasnya meliputi pendataan barang masuk, pengecekan data, stock opname (pengecekan stok fisik secara berkala), pemantauan suhu penyimpanan (untuk industri bahan beku), hingga pelaporan kepada manajemen.


Baca juga: Cold Storage, Solusi Efektif untuk Bisnis Seafood Anda!

Fungsi Inventory Control

Inventory control memegang peranan yang sangat penting dalam mendukung operasional bisnis, terutama di sektor perdagangan dan manufaktur. Pasalnya, proses produksi yang efisien tak bisa dipisahkan dari ketersediaan bahan yang cukup dan berkualitas.


Adapun beberapa fungsi inventory control adalah sebagai berikut:

  • Menghindari kendala produksi yang dipicu oleh keterlambatan bahan baku.

  • Mengelola barang sesuai spesifikasi, nomor identitas, dan jenisnya.

  • Mengatur prioritas keluarnya barang.

  • Memudahkan proses restock (pembaruan stok barang yang menipis atau habis).

  • Menunjang pembelian yang dapat mendatangkan keuntungan. 

  • Memastikan produk yang dipasarkan sesuai dengan kebutuhan konsumen.

  • Menyediakan informasi yang berguna untuk bagian gudang, purchasing (pembelian), produksi, sales (penjualan), hingga manajemen.

Metode Inventory Control

Secara umum, terdapat sejumlah metode yang bisa Anda terapkan dalam inventory control, yaitu:

1. Metode Just in Time (JIT)

Metode JIT sangat cocok diterapkan oleh pelaku UMKM. Pasalnya, metode ini berupaya mengurangi penyimpanan barang dengan memesannya ketika akan diperlukan saja.


Dengan menerapkan metode JIT, maka keterbatasan ruang penyimpanan tidak lagi menjadi hambatan. Selain itu, risiko kerugian akibat stok barang rusak atau kedaluwarsa bisa diminimalkan sehingga proses produksi bisa lebih efisien.


Meskipun demikian, metode ini memerlukan perencanaan yang jeli dan komunikasi yang solid dengan supplier guna memastikan tidak ada kendala terkait waktu pengiriman.

2. ABC Analysis

Metode analisis ABC dilakukan dengan membagi barang ke dalam beberapa kategori berdasarkan nilai konsumsi dan prioritas. 


Umumnya, pembagian ini terdiri dari kategori A dengan nilai tinggi dan volume rendah, kategori B dengan nilai menengah dan volume sedang, serta kategori C dengan nilai rendah dan volume tinggi.


Metode ini memungkinkan perusahaan untuk lebih berfokus pada barang yang menyumbang kontribusi terbesar pada profit. Namun, jika perusahaan menerapkan metode ini, staf inventory control harus benar-benar teliti dalam menganalisis relevansi kategori barang secara berkala.

3. First-In First-Out (FIFO)

Proses masuknya barang ke dalam gudang penyimpanan umumnya tidak bersamaan dan hal ini memengaruhi masa kedaluwarsanya. Jadi, melalui metode FIFO, barang yang lebih awal masuk ke gudang untuk digunakan atau dijual terlebih dahulu. 


Metode ini sangat efektif diterapkan pada produk yang mempunyai batas masa simpan, misalnya makanan. Namun, metode FIFO kurang cocok jika diterapkan pada produk dengan harga yang fluktuatif karena bisa memengaruhi HPP.

4. First-Expired-First-Out (FEFO)

Seperti halnya metode FIFO, barang yang paling dekat dengan tanggal kedaluwarsa akan dikeluarkan terlebih dahulu. Metode ini dapat mengurangi risiko barang kedaluwarsa dan terbuang.


Metode FEFO sangat cocok digunakan untuk perusahaan yang bergerak dalam bidang retail, farmasi, makanan, minuman, serta berbagai jenis barang yang memiliki masa kedaluwarsa.

5. Last-In, First-Out (LIFO)

Metode LIFO merupakan kebalikan dari FIFO. Dalam metode ini, barang yang terakhir masuk gudang justru menjadi barang pertama yang dijual atau digunakan.


Berkebalikan juga dengan FIFO, metode LIFO justru cocok diterapkan pada bisnis dengan produk tahan lama dan harga bahan bakunya fluktuatif, seperti industri material konstruksi. Kelebihan lain dari metode ini adalah peluang untuk mengurangi besaran pajak selama periode inflasi karena biaya barang terbaru relatif lebih tinggi.


Meskipun demikian, metode ini bisa memengaruhi keakuratan dalam laporan keuangan karena tidak mencerminkan nilai pasar sesungguhnya. 


Baca juga: Mengenal Cara Kerja Cold Storage serta Manfaat Penggunaannya

6. Cross-Docking

Jika Anda mencari metode inventory control yang membuat Anda tidak perlu menyimpan barang, cross-docking adalah salah satu jawabannya. Sepintas metode cross docking agak serupa dengan LIFO, karena memprioritaskan pengiriman barang terbaru. 


Namun, faktanya metode ini lebih meminimalkan penggunaan gudang penyimpanan. Sebab, setelah dibongkar dari kendaraan pengirim, barang akan langsung disortir dan dipindahkan ke kendaraan yang menangani pengiriman keluar. 


Perusahaan yang menerapkan metode cross docking biasanya ingin menggabungkan produk dari beberapa supplier dan memudahkan pengiriman ke unit yang lebih kecil secara bersamaan.


Apabila Anda membutuhkan layanan inventory control dengan metode cross docking dan FEFO yang tepercaya, MGM Bosco Logistics adalah solusinya. Kami siap membantu Anda melakukan semua proses secara sistematis, mulai dari penerimaan, penyimpanan, pengambilan, pengiriman, dan pelaporan barang. Kami juga berkomitmen memastikan barang Anda selalu berada dalam suhu yang dibutuhkan.


Selain pemilihan metode inventory control yang tepat, Anda juga perlu memperhatikan kualitas gudang dan logistik pengirimannya. Tak perlu bimbang, karena MGM Bosco Logistics menyediakan solusi gudang pendingin dengan standar food-grade dan teknologi ramah lingkungan. Kami juga menyediakan beragam layanan logistik dengan sistem yang rapi dan modern. 


Dengan pengalaman lebih dari 20 tahun, MGM Bosco Logistic terus meluaskan area operasionalnya dan baru-baru ini telah hadir pula di Palembang, dengan gudang pendingin yang mulai beroperasi pada Februari 2024. 


Kini, MGM Bosco juga telah mengoperasikan Gudang di Palembang yang mempunyai kapasitas penyimpanan 2.500 palet dan dilengkapi dengan teknologi terkini untuk sistem pendingin dan operasi manajemen gudang yang andal. Jika Anda memerlukan informasi layanan yang lebih lengkap, hubungi kami segera!


Baca juga: Mobil Box Pendingin: Moda Pengiriman yang Efektif dalam Menjaga Kualitas Produk