Ini Perbedaan Air Blast Freezer & Cold Storage, Penting!

Kemajuan teknologi semakin berdampak besar pada perkembangan industri makanan. Kini, sudah tersedia beragam perangkat yang didesain khusus untuk memperpanjang umur simpan produk, termasuk air blast freezer dan cold storage.
Meskipun sama-sama menciptakan suhu rendah untuk menjaga kesegaran produk, tapi ada beberapa hal yang membuat keduanya berbeda. Artikel ini akan memaparkan tentang perbedaan air blast freezer dan cold storage. Jadi, pastikan simak artikel di bawah ini agar Anda tidak keliru dalam memilih pendingin yang sesuai!
Perbedaan Air Blast Freezer dan Cold Storage
Supaya tidak salah langkah, sebelum mulai menggunakan air blast freezer atau cold storage, Anda perlu mengetahui dulu perbedaannya. Berikut ini perbedaan air blast freezer dan cold storage yang ditinjau dari beberapa aspek penting.
1. Fungsi
Air blast freezer adalah salah satu jenis ruang pendingin yang bisa membekukan produk secara cepat. Hal ini didukung oleh distribusi suhu dingin berkecepatan tinggi dan intensif sehingga bisa segera menggantikan udara panas di sekitar produk.
Adapun cold storage adalah media penyimpanan produk beku dalam jangka waktu yang lebih panjang. Cold storage menyediakan suhu yang ideal dan stabil bagi produk beku agar kondisinya terjaga sebelum diolah atau didistribusikan pada konsumen. Barang yang masuk ke cold storage sudah harus dalam kondisi beku.
2. Suhu Operasional
Guna menjalankan fungsi pembekuan cepat, air blast freezer beroperasi dengan suhu yang sangat rendah, yaitu antara -30 °C sampai -40 °C. Suhu rendah ini diperlukan untuk menurunkan suhu inti produk secara cepat ke bawah titik beku yang umumnya berada di angka -18 °C.
Hal ini tentunya berbeda dengan cold storage yang biasa beroperasi pada suhu -23º C sampai 10 °C. Suhu pada cold storage lebih hangat daripada air blast freezer karena perannya sebatas menjaga agar produk tetap dalam kondisi beku dan tidak rusak.
Baca juga: Suhu Ideal Penyimpanan Sayuran di Tempat Pendingin
3. Durasi Pemrosesan
Secara umum, durasi proses pembekuan di air blast freezer berlangsung cukup singkat, yaitu dari 2 sampai 6 jam. Namun, durasinya bisa berbeda-beda tergantung dari jenis, ukuran, dan suhu awal produk. Selain itu, perlu diketahui bahwa, setelah mencapai tingkat beku yang diharapkan, produk perlu segera dikeluarkan dari air blast freezer. Hal ini bertujuan untuk mencegah risiko freezer burn, yaitu kondisi permukaan produk kering karena terlalu lama berada di suhu ekstrem.
4. Jenis Produk
Beberapa jenis produk yang membutuhkan pembekuan cepat di air blast freezer, yaitu seafood, daging merah, daging unggas, dan segala jenis produk yang perlu dibekukan. Di sisi lain, cold storage biasanya menangani produk yang sudah dibekukan, diantaranya buah dan sayuran segar, produk dairy (susu dan keju), minuman, ice cream serta masih banyak lagi.
Jadi, bisa dikatakan bahwa produk yang masuk ke air blast freezer biasanya dalam kondisi mentah atau belum beku, sedangkan produk yang masuk cold storage biasanya sudah beku, dingin, atau siap didistribusikan.
5. Cara Kerja Utama
Cara kerja air blast freezer dimulai dengan distribusi udara dingin bersuhu sangat rendah dan berkecepatan tinggi. Selanjutnya, terjadilah penurunan suhu produk dengan sangat signifikan. Terakhir, akan berlangsung proses pembekuan yang menghasilkan kristal es mikro.
Sementara itu, cara kerja cold storage melibatkan beberapa proses di antaranya kompresi (pemampatan gas), kondensasi (pengembunan), ekspansi (penurunan tekanan), dan evaporasi (penguapan). Keempat siklus ini berjalan secara berkelanjutan untuk menjaga suhu tetap rendah. Nah, agar Anda lebih mudah memahaminya, berikut adalah tabel perbedaan air blast freezer dan cold storage:
Baca juga: Mengenal 6 Jenis Industri yang Membutuhkan Cold Storage
Contoh Penggunaan Air Blast Freezer dan Cold Storage dalam Industri Makanan
Baik air blast freezer maupun cold storage memiliki peran yang sangat vital dalam industri makanan sehingga kombinasi keduanya bisa sangat menunjang perkembangan bisnis. Beberapa contoh penggunaan air blast freezer dan cold storage dalam industri makanan yaitu:
Makanan olahan: Tempura yang sudah dibumbui mengalami pembekuan di air blast freezer, selanjutnya dipindahkan ke dalam cold storage. Setelahnya, tempura siap dikirimkan dengan truk pendingin menuju restoran untuk diolah menjadi hidangan.
Seafood: Setelah ditangkap, ikan segar segera dibersihkan lalu dibekukan di dalam air blast freezer. Setelah mencapai suhu yang diinginkan, ikan dipindahkan ke dalam cold storage sebelum didistribusikan pada pemilik rumah makan seafood.
Buah: Stroberi dipanen, dipotong, dan dibersihkan. Selanjutnya stroberi dibekukan dalam air blast freezer agar warnanya tetap cerah dan tidak lembek ketika dicairkan. Lalu, stroberi disimpan di cold storage sampai tiba waktunya distribusi. Stroberi siap dikirim ke bakery untuk dimanfaatkan sebagai isian pie atau filling pastry.
Itulah penjelasan tentang perbedaan air blast freezer dan cold storage. Kedua ruang pendingin ini hadir untuk saling melengkapi agar kesegaran produk lebih terjaga dan sesuai dengan standar industri.
Apabila Anda sedang mencari solusi untuk penyimpanan produk segar, MGM Bosco Logistics adalah jawabannya. Kami menyediakan layanan gudang pendingin dengan perlengkapan berstandar food-grade dan ramah lingkungan.
Dilengkapi sistem modern seperti monitoring suhu, sistem rak, dan penanda barcode untuk mempermudah penyimpanan, MGM Bosco bisa diandalkan untuk membantu bisnis Anda lebih berkembang. Segera hubungi kami untuk mendapatkan informasi layanan yang lebih lengkap!
Baca juga: Mobil Box Pendingin: Moda Pengiriman yang Efektif dalam Menjaga Kualitas Produk