Tujuan Pembekuan Makanan dan Jenis-Jenisnya, Pahami di Sini!
Pembekuan makanan merupakan salah satu metode penyimpanan makanan yang banyak digunakan karena tergolong praktis dan efektif. Proses ini dilakukan dengan menurunkan suhu hingga di bawah titik beku untuk menghambat reaksi kimia, biokimia, serta pertumbuhan mikroorganisme penyebab kerusakan.
Selain menjaga daya simpan, pembekuan juga membantu mempertahankan rasa, tekstur, dan nilai gizi bahan pangan. Berbagai produk seperti buah, sayur, daging olahan, hingga makanan siap saji kini banyak dijumpai dalam bentuk beku.
Menariknya, metode ini terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu quick freezing dan slow freezing yang memiliki karakteristik dan keunggulannya masing-masing. Pahami lebih dalam tujuan serta jenis-jenis pembekuan makanan agar Anda bisa memilih metode yang paling tepat!
Tujuan Pembekuan Makanan
Pembekuan pangan adalah proses menurunkan suhu bahan makanan hingga di bawah titik beku sehingga sebagian air di dalamnya berubah menjadi kristal es. Berikut adalah tujuan utama dari metode pembekuan makanan.
1. Dapat Bertahan Lama
Metode pembekuan memungkinkan makanan disimpan lebih lama tanpa cepat rusak. Bahkan, metode ini juga bisa membantu makanan bertahan hingga bertahun-tahun, umumnya pada suhu freezer sekitar −18°C.
Baca juga: Ini Perbedaan Air Blast Freezer & Cold Storage, Penting!
2. Rasanya Tetap Terjaga
Pembekuan membantu mempertahankan rasa makanan saat proses penyimpanan atau pengiriman, terutama metode pembekuan cepat, seperti kriogenik yang menjaga kualitas dan kesegaran alami makanan.
3. Menghambat Aktivitas Mikroba
Pembekuan dapat membantu mengawetkan makanan dengan menekan aktivitas mikroba serta memperlambat reaksi kimia dan enzim yang bisa merusak kandungan gizinya. Diketahui suhu yang rendah dapat mengurangi ketersediaan air sehingga pertumbuhan bakteri pun terhambat.
4. Mudah Diolah Kembali
Makanan yang diawetkan dengan metode pembekuan lebih praktis untuk diolah kembali. Dengan begitu, produk frozen bisa langsung digunakan oleh konsumen tanpa banyak persiapan, seperti membersihkan atau menambahkan bumbu, bahkan beberapa sudah siap dimasak.
5. Lebih Mudah Disimpan dan Dikirimkan
Makanan beku lebih fleksibel untuk disimpan dan diangkut. Contohnya, ikan beku mudah diatur di freezer dan produk beku dapat didistribusikan lebih efisien, baik untuk pengiriman lokal maupun internasional.
Baca juga: Apa Itu Bahan Makanan Perishable? Ini Pengertian & Contohnya
Proses Pembekuan Makanan
Proses pembekuan makanan dimulai ketika suhu produk mencapai titik beku awal (initial freezing point), yaitu saat kristal es mulai terbentuk. Profil penurunan suhu pada produk pangan berbeda dengan air murni karena kandungan padatan yang memengaruhi titik beku. Awalnya, produk mengalami supercooling, suhu bisa turun hingga sekitar 10°C di bawah titik beku, sebelum pembekuan air benar-benar terjadi.
Selama pembekuan, sebagian air dalam produk berubah menjadi es, sementara konsentrasi padatan pada bagian yang belum membeku meningkat. Proses ini berhenti ketika padatan mencapai kondisi super jenuh dan mulai mengkristal, melepaskan panas laten, hingga suhu mencapai titik eutektik. Setelah itu, kristalisasi air dan padatan terus berlangsung hingga suhu produk mendekati suhu penyimpanan beku yang diinginkan. Proporsi air yang tetap tidak membeku tergantung pada jenis dan komposisi produk serta suhu penyimpanan. Misalnya, pada suhu −20°C, sekitar 88% air membeku pada daging kambing, 91% pada ikan, dan 93% pada albumin telur.
Perbedaan Pembekuan dan Penyimpanan Makanan
Secara umum, pembekuan makanan adalah proses menurunkan suhu makanan hingga berada di bawah titik beku sehingga air di dalam bahan berubah menjadi kristal es. Tujuannya memperlambat pertumbuhan mikroorganisme dan reaksi enzimatis. Sementara itu, penyimpanan adalah proses menjaga makanan pada kondisi tertentu (suhu ruang, kulkas, atau freezer) agar kualitas dan keamanannya tetap terjaga. Jadi pembekuan adalah salah satu metode penyimpanan.
Jenis-Jenis Pembekuan Makanan
Metode pembekuan makanan umumnya dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu pembekuan lambat (slow freezing) dan pembekuan cepat (quick freezing). Berikut penjelasannya:
1. Slow Freezing
Slow freezing atau pembekuan lambat biasanya berlangsung selama 3 hingga 72 jam pada suhu sekitar −15°C sampai −30°C. Proses ini menghasilkan kristal es besar yang berpotensi merusak dinding sel dan menyebabkan hilangnya cairan saat produk dicairkan.
Baca juga: Kirim Frozen Food ke Luar Kota Lebih Mudah Bersama MGM Bosco
2. Quick Freezing
Quick freezing atau pembekuan cepat dilakukan dalam waktu kurang dari 30 menit melewati zona pembekuan maksimum. Proses ini membentuk kristal es yang kecil sehingga sel-sel makanan tetap utuh, kualitas rasa dan nutrisi terjaga, serta pertumbuhan mikroba dan aktivitas enzim dapat dihambat.
Pembekuan cepat sendiri terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
Quick freezing, misalnya pencelupan langsung makanan dalam larutan dingin.
Rapid freezing, yaitu proses pembekuan lebih cepat dengan kontrol suhu yang lebih ketat.
Ultra rapid freezing merupakan metode tercepat yang menjaga kesegaran dan tekstur makanan secara maksimal.
Quick freezing dan variannya menjadi metode paling direkomendasikan karena efisien menjaga struktur sel dan kualitas bahan pangan selama penyimpanan. Penting diketahui bahwa menjaga kualitas makanan tidak hanya bergantung pada metode pembekuan saja, tetapi juga pada cara penyimpanan dan distribusinya. Untuk industri yang ingin menyimpan stok makanan beku dalam jumlah besar, diperlukan cold storage yang efisien agar kualitas produk tetap terjaga.
Salah satu solusi yang bisa diandalkan adalah menggunakan jasa perusahaan cold storage profesional. Di sinilah MGM Bosco Logistics hadir dengan layanan blasting di fasilitas Sidoarjo dan Makassar. Layanan ini memungkinkan proses pembekuan dalam jumlah besar menjadi lebih cepat dan efisien sebelum produk masuk ke gudang yang mampu menjaga kesegaran serta kualitas bahan pangan secara optimal.
MGM Bosco, Solusi Cold Storage Efisien untuk Bisnis Anda
Mengelola produk beku dalam jumlah besar tentu membutuhkan sistem penyimpanan dan distribusi yang andal. Tanpa fasilitas yang memadai, risiko kerusakan dan penurunan kualitas produk bisa meningkat, terutama pada bahan pangan yang mudah rusak.
MGM Bosco Logistics hadir dengan layanan cold storage, armada truk pendingin, dan layanan 3PL (Third-Party Logistics) yang mencakup seluruh proses logistik secara terintegrasi. Mulai dari pengelolaan gudang pendingin, pengiriman, hingga pelaporan real-time dilakukan melalui portal pelanggan.
Gudang pendingin MGM Bosco Logistics menggunakan teknologi pendingin ramah lingkungan yang dilengkapi dengan sistem pengaturan dan monitoring secara digital dan otomatis. Sementara itu, truk pendingin MGM Bosco Logistics mengoperasikan lebih dari 1.000 truk pendingin dengan lebih dari 5 hub transportasi yang ada di beberapa kota besar di Indonesia untuk mendukung pengiriman produk.
Dengan sertifikasi ISO 9001:2015, ISO 45001:2018, dan Halal Indonesia, MGM Bosco berkomitmen menjaga kualitas, keamanan, dan efisiensi di setiap tahap operasionalnya. Hubungi kami untuk solusi penyimpanan dan distribusi makanan beku yang aman dan optimal bagi bisnis Anda!
Baca juga: 7 Tips Atur Suhu Penyimpanan Daging yang Ideal, Catat!